Profil Desa Tlagayasa

Ketahui informasi secara rinci Desa Tlagayasa mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Tlagayasa

Tentang Kami

Jelajahi Desa Tlagayasa, pusat Kecamatan Bobotsari, Purbalingga. Profil mendalam mengenai peran strategisnya sebagai pusat ekonomi, pendidikan, dan pemerintahan, serta potensi pertanian dan UMKM yang menjadi penopang utama kehidupan masyarakatnya.

  • Pusat Pemerintahan dan Ekonomi

    Tlagayasa merupakan ibu kota Kecamatan Bobotsari, menjadikannya pusat aktivitas pemerintahan, layanan publik, dan denyut nadi perekonomian bagi desa-desa di sekitarnya.

  • Sentra Pendidikan

    Keberadaan berbagai jenjang lembaga pendidikan, dari PAUD hingga SMA/SMK, menjadikan Tlagayasa sebagai pusat pendidikan penting di wilayah Purbalingga bagian utara.

  • Potensi Pertanian Beragam

    Lahan subur di Tlagayasa menghasilkan berbagai komoditas pertanian, mulai dari padi, jagung, hingga perkebunan kapuk randu dan cengkeh yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

Pasang Disini

Memiliki status sebagai ibu kota kecamatan menempatkan Desa Tlagayasa pada posisi yang unik dan strategis dalam konstelasi pembangunan di Kabupaten Purbalingga. Sebagai pusat pemerintahan dan layanan publik Kecamatan Bobotsari, Tlagayasa bukan sekadar sebuah desa, melainkan sebuah episentrum yang menggerakkan roda perekonomian, pendidikan dan sosial bagi masyarakat di sekitarnya. Terletak di jalur utama yang menghubungkan Purbalingga dengan Pemalang, desa ini menjelma menjadi etalase terdepan kecamatan, memadukan dinamika kawasan sub-urban dengan kearifan lokal yang masih terjaga di tengah arus modernisasi.

Desa Tlagayasa ialah cerminan dari sebuah wilayah yang terus berbenah. Di satu sisi, denyut aktivitas pasar, perkantoran, dan lembaga pendidikan menandakan fungsinya sebagai pusat pertumbuhan. Di sisi lain, hamparan lahan pertanian yang masih produktif menunjukkan bahwa akar agrarisnya tetap kokoh menopang kehidupan warganya. Dengan segala kompleksitas dan potensinya, Tlagayasa menjadi objek yang menarik untuk ditelisik lebih dalam. Profil ini akan membedah secara komprehensif berbagai aspek Desa Tlagayasa, mulai dari kondisi geografis dan demografi, peran vitalnya sebagai pusat kecamatan, hingga potensi ekonomi yang menjadi tumpuan harapan masyarakat.

Letak Strategis, Geografis, dan Demografi

Secara geografis, Desa Tlagayasa berada di dataran dengan ketinggian sekitar 338 meter di atas permukaan laut (mdpl), memberikannya iklim yang relatif sejuk. Posisinya sangat strategis, berada tepat di jantung Kecamatan Bobotsari, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Desa ini menjadi titik simpul bagi desa-desa lain di sekitarnya dan dilewati oleh jalan raya provinsi yang ramai, menjadikannya gerbang utama dari arah utara (Pemalang) menuju pusat Purbalingga. Kode pos untuk wilayah Desa Tlagayasa adalah 53353.

Berdasarkan data resmi, Desa Tlagayasa memiliki luas wilayah 154,08 hektar. Wilayah ini terbagi ke dalam 3 dusun, 6 Rukun Warga (RW), dan 24 Rukun Tetangga (RT). Batas-batas administratifnya ditetapkan dengan jelas:

  • Di sebelah utara, berbatasan dengan Desa Karangmalang.
  • Di sebelah timur, berbatasan dengan Desa Dagan.
  • Di sebelah selatan, berbatasan dengan Desa Bobotsari dan Desa Talagening.
  • Di sebelah barat, berbatasan dengan Desa Kalapacung.

Menurut data dari "Kecamatan Bobotsari dalam Angka 2023" yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Purbalingga, jumlah penduduk Desa Tlagayasa pada tahun 2022 tercatat sebanyak 4.409 jiwa. Rinciannya terdiri dari 2.215 penduduk laki-laki dan 2.194 penduduk perempuan. Dengan luas wilayah 1,54 km², maka kepadatan penduduk di Tlagayasa mencapai 2.863 jiwa per kilometer persegi. Angka kepadatan yang tinggi ini merefleksikan statusnya sebagai pusat kegiatan kecamatan, di mana konsentrasi pemukiman, fasilitas umum, dan pusat ekonomi berada.

Pusat Pemerintahan, Pendidikan, dan Kesehatan

Sebagai ibu kota Kecamatan Bobotsari, Desa Tlagayasa menjadi lokasi bagi berbagai fasilitas publik vital. Kantor Camat Bobotsari, Kantor Urusan Agama (KUA), hingga Markas Polsek Bobotsari berdiri di wilayah ini, menjadikannya pusat kendali administrasi dan keamanan untuk 16 desa di bawahnya. Keberadaan kantor-kantor layanan ini secara langsung mendorong perputaran ekonomi melalui mobilitas pegawai dan masyarakat yang datang untuk mengurus berbagai keperluan.

Salah satu pilar utama yang menonjol di Tlagayasa adalah sektor pendidikan. Desa ini merupakan rumah bagi beragam lembaga pendidikan yang lengkap, dari jenjang anak usia dini hingga menengah atas. Terdapat beberapa Taman Kanak-kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), tiga Sekolah Dasar (SD) Negeri, serta SMP Negeri 1 Bobotsari yang merupakan salah satu sekolah menengah pertama favorit di wilayah Purbalingga utara. Selain itu, terdapat pula SMA Negeri 1 Bobotsari dan beberapa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), seperti SMK Muhammadiyah dan SMK Maarif NU. Kelengkapan fasilitas pendidikan ini menjadikan Tlagayasa sebagai tujuan bagi para pelajar dari desa-desa sekitar, memperkuat perannya sebagai pusat intelektual di kawasan tersebut.

Di bidang kesehatan, Puskesmas Bobotsari yang berlokasi di Tlagayasa menjadi garda terdepan layanan kesehatan primer bagi masyarakat. Puskesmas ini tidak hanya melayani warga Tlagayasa, tetapi juga menjadi rujukan bagi warga dari desa-desa tetangga. Keberadaan fasilitas kesehatan yang representatif ini merupakan elemen krusial dalam menunjang kualitas sumber daya manusia di wilayah Kecamatan Bobotsari.

Perekonomian: Dari Pertanian hingga Jasa

Struktur ekonomi Desa Tlagayasa menunjukkan diversifikasi yang menarik, mencerminkan perpaduan antara karakter pedesaan dan perkotaan. Sektor pertanian masih memegang peranan penting, meskipun luas lahan pertanian semakin tergerus oleh pembangunan pemukiman dan fasilitas umum. Komoditas utama yang dihasilkan adalah padi dan jagung, yang ditanam di lahan-lahan sawah yang tersisa. Selain itu, desa ini juga dikenal sebagai salah satu penghasil kapuk randu dan cengkeh. Kapuk randu, meskipun pamornya sempat meredup, tetap menjadi sumber pendapatan bagi sebagian warga yang masih merawat pohon-pohonnya. Sementara itu, cengkeh menjadi komoditas perkebunan bernilai tinggi yang dipanen secara musiman.

Seiring dengan fungsinya sebagai pusat kecamatan, sektor perdagangan dan jasa tumbuh subur di Tlagayasa. Ruko-ruko dan warung-warung berjejer di sepanjang jalan utama, menawarkan berbagai barang dan jasa. Keberadaan pasar desa yang beroperasi setiap hari menjadi pusat transaksi ekonomi, tempat para petani menjual hasil buminya dan masyarakat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain itu, berbagai usaha jasa seperti perbankan (terdapat unit BRI dan lembaga keuangan lainnya), bengkel, dan usaha kuliner turut meramaikan lanskap ekonomi desa.

Pemerintah Desa Tlagayasa, di bawah kepemimpinan Kepala Desa Carsono, terus berupaya mendorong kemandirian ekonomi masyarakat. Salah satu fokusnya adalah pada pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Melalui berbagai program, termasuk penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) yang datanya diverifikasi secara cermat melalui musyawarah desa khusus, pemerintah desa berusaha memastikan jaring pengaman sosial bagi warga kurang mampu sekaligus mendorong daya beli masyarakat. Pada tahun 2024, tercatat sebanyak 35 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menerima BLT-DD, sebuah langkah yang diharapkan dapat membantu menjaga stabilitas ekonomi di tingkat akar rumput.

Tantangan dan Visi Pembangunan Masa Depan

Meskipun memiliki banyak keunggulan, Desa Tlagayasa juga dihadapkan pada sejumlah tantangan khas wilayah yang berkembang pesat. Tingginya kepadatan penduduk menuntut pengelolaan tata ruang yang cermat untuk mencegah munculnya kawasan kumuh dan menjaga ketersediaan ruang terbuka hijau. Alih fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman atau area komersial juga menjadi isu krusial yang perlu dikelola dengan bijak agar tidak mengancam ketahanan pangan lokal. Selain itu, sebagai pusat aktivitas, Tlagayasa rentan terhadap masalah sosial perkotaan seperti peningkatan volume sampah dan kepadatan lalu lintas.

Menjawab tantangan tersebut, pemerintah desa bersama lembaga terkait terus merumuskan arah pembangunan yang komprehensif. Perencanaan pembangunan partisipatif melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) menjadi agenda rutin untuk menyerap aspirasi dan menetapkan prioritas. Program pembangunan infrastruktur, seperti perbaikan jalan lingkungan dan drainase, terus dijalankan untuk meningkatkan kualitas hidup warga.

Ke depan, visi pembangunan Desa Tlagayasa diarahkan pada penguatan perannya sebagai pusat layanan yang modern dan ramah, tanpa meninggalkan identitas agrarisnya. Pengembangan UMKM berbasis potensi lokal, optimalisasi peran lembaga pendidikan untuk mencetak sumber daya manusia unggul, serta peningkatan kualitas layanan publik menjadi beberapa agenda utama. Dengan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan seluruh elemen masyarakat, Desa Tlagayasa optimis dapat terus tumbuh menjadi desa yang maju, mandiri, dan sejahtera, serta menjalankan fungsinya sebagai motor penggerak pembangunan di wilayah Purbalingga bagian utara.